Cari Blog Ini

Senin, 07 Mei 2012

Aspek ERGONOMI dalam Interaksi Manusia dan Komputera (IMK)



Merupakan suatu bidang studi yang menangani perancangan kegiatan dan tugas yang cocok dengan kapabilitas manusia dan limitnya seta faktor kenyamanan kerja seperti kenyamanan dari segi anatomi, psikologi, manajemen, tata letak ruang dan peralatan yang mudah dijangkau bagi manusia dalam melaksanakan aktifitasnya.

Keuntungan Penerapan Ergomomi
1.     Produktifitas meningkat
2.     Aktifitas lebih baik karena adanya faktor kenyamanan layanan dalam melakukan pekerjaan.
3.     hasil kerja lebih baik karena sistem yang diopersikan lebih familiar
4.     Efisiensi dan efektif dalam pengoperasian sistem.

Aspek Ergomoni dalam IMK sangat diperngaruhi oleh ;
1.     Merupakan kebiasan/ karakteristik manusia dalam menghasilkan kinerja untuk kemajuan organisasi
2.     Manusia
a.     Perilaku
b.     Budaya
c.     Sistem kerja
d.     Kedisiplinan dan tanggung jawab

1.     Hardware / peralatan Teknologi Informasi
a.     Sistem / piranti yang terbaru atau yang mudah dikenal dan interaksi yang mudah diingat.
b.     Dapat menerima aplikasi dalam permasalahan yang komplit supaya cepat memberikan infomasi.
c.     Dapat menjaga dan mendeteksi kesalahan dari aspek manusia dan software.

1.     Software
a.     Dapat melakukan interogatif dengan brainware dan hardware dengan cepat.
b.     Memberikan informasi dalam mengurangi kesalahan sistem logika apabila kelaur dari konsep Sistem Informasi.
c.     Dapat memberikan informasi model yang terbaru dalam melayani penggunaan tentang hasil informasi atau konsisten.

Prinsip-prinsip ergonomi
1.     Prinsip physical
a.     Jadikanlah segala sesuatu mudah dijangkau
b.     Bekerja dengan tinggi yang sesuai
c.     Bekerja dengan postur yang sesuai
d.     Mengurangi pengeluaran tenaga yang berlebihan
e.     Meminimalkan keletihan/kepenatan
f.      Mengurangi pengulangan yang berlebihan
g.     Memberikan jarak ruang dan akses
h.     Meminimalkan kontak atau hubungan stress
i.      Memberikan bobilisasi dan merubah posisi
j.      Menciptakan leingkungan yang menyenangkan pencahayaan, temperatur dan mengecilkan getaran.
2.     Prisip kognitif
a.     Adanya standarisasi
b.     Menghubungkan APSI dan persepsi
c.     Mempermudah pemaparan suatu informasi
d.     Menyajikan informasi pada level yang tepat secara detail
e.     Memberikan gambaran yang jelas
f.      Membuat pola yang benar dan pengelompokan data yang jelas
g.     Memberikan umpan balik secara cepat.

Pencahayaan
            Tujuan pencahayaan ;
a.   Menghindari user dari cahaya terang langsugn dari pantulannya
b.  Memperoleh keseimbangan antar kecerahan layar tampilan dan kecerahan pencahayaan yang ada di depan user.
c.  Menghidari cahaya langsung atau pantulan yang langsung mengenai layar tampilan.
d. Memberiakn keyakinan bahwa ada pencahayaan yang cukup untuk perkejaan yang tidak menggunakan layar tampilan.

Sumber cahaya
a. Cahaya langsung bersala dari matahari dan lampu yang langsung menerobos ke ruang pekerjaan lewat jendela.
b. Cahaya tidak langsung, dipantulkan oleh tembok atau partisi platfon lantai, bahan yang disekitar monitor, permukaan meja dan pakaian yang digunakan oleh operator.
c.  Panas yang berlebihan dari suhu komputer, untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan tata ruang yang dapat meredam dan menstabilkan cahaya dan suhu ruangan yang nyaman untuk menjaga keawetan peralatan.

Gangguan suara
Berasal dari AC, komputer, manusia, suara speaker dan peralatan lain yang mengakbiatkan tergangnunya konstrasi user / pengguna dalam melangsungkan aktifitas.

Ergonomik
a.     Kenyamanan dalam menjalankan aktifitas
b.     Keseimbangan dari semua aspek
c.     Aspek menggambarkan suasana kerja yang familiar
d.     Ruangan yang artistik
e.     Lingkungan yangmeningkatkan hasil kerja
f.      Keserasian dari tata letak pencahaan, prilaku, sistem yang familiar dapat meningkatkan pengembangan organisasi.

LOGIKA INFORMATIKA- IMPLIKASI LOGIS DAN EKWIVALEN LOGIS



           Suatu bentuk pernyataan implikasi yang merupakan tautologi disebut implikasi logis.

Contoh:
   
     p        q         p à q       ( p à q ) Ù p     [ ( p à q ) Ù p ] à p


    B         B           B                     B                            B
    B         S           S                     S                            B
    S         B           B                     S                            B
    S         S           B                     S                            B      

           Dua atau lebih pernyataan majemuk yang mempunyai nilai kebenaran sama disebut ekwivalen logis dengan notasi  “ º “  atau “ »  “

Contoh:
 
   p      q        p Û  q    p à q    q à p   ( p à q ) Ù ( q à p )  

   B      B           B            B          B                      B
   B      S           S            S          B                      S
   S      B           S            B          S                      S
   S      S           B            B          B                      B       


Karena   p Û  q mempunyai nilai kebenaran sama dengan ( p à q ) Ù ( q à p ), maka kedua pernyataan majemuk di atas disebut ekwivalen logis.
Jadi, p Û  q  »  ( p à q ) Ù ( q à p )

Soal:
Selidiki apakah pernyataan di bawah ini apakah implikasi logis atau ekwivalen logis!
1.  [( p à q ) v r ] à [( p Ù ~ q ) v r]
2.  [ ~ ( p Ù q )]  º  ( p à q )

VIII. KONVERS, INVERS DAN KONTRAPOSISI
·      Jika suatu bentuk implikasi p à q diubah menjadi q à p disebut konvers
·      Jika suatu bentuk implikasi p à q diubah menjadi ~ p à ~ q disebut invers
·      Jika suatu bentuk implikasi p à q diubah menjadi ~ q à ~ p disebut kontraposisi


Contoh:
Carilah konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan:
“ Jika binatang itu bertubuh besar maka binatang itu disebut gajah “

Konvers       : Jika binatang itu disebut gajah maka binatang itu bertubuh besar
Invers          : Jika binatanag itu tidak bertubuh besar maka binatang itu bukan gajah
Kontraposisi: Jika binatang itu bukan gajah maka binatang itu tidak bertubuh besar

Soal:
Buatlah konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan:
1.  Jika dua buah garis saling tegak lurus maka kedua garis itu membentuk sudut siku-siku
2.  Jika  x = 3 maka x2 =  9

LOGIKA INFORMATIKA- Konvers, Invers, dan Kontraposisi Suatu Implikasi



A.   Pengertian dan Contohnya
Perhatikan pernyataan berikut ini:
Jika suatu bilangan asli berangka satuan 0 maka bilangan tersebut habis dibagi 5.
Bentuk umum suatu implikasi adalah:
p Þ q
Pada contoh di atas:
            p : Bilangan asli berangka satuan 0
            q : Bilangan asli yang habis dibagi 5.
Dari implikasi p Þ q di atas, dapat dibentuk tiga implikasi lainnya, yaitu:
Konversnya, dengan notasi q Þ p
Inversnya, dengan notasi ~p Þ ~q
Kontraposisinya, dengan notasi ~q Þ ~p
Dengan demikian; konvers, invers, dan kontraposisi dari implikasi: “Jika suatu bilangan asli berangka satuan 0 maka bilangan tersebut habis dibagi 5,” berturut-turut adalah:
1.    Konvers: Jika suatu bilangan asli habis dibagi 5 maka bilangan asli tersebut berangka satuan 0 (q Þ p).

2.    Invers: Jika suatu bilangan asli tidak berangka satuan 0 maka bilangan tersebut tidak habis dibagi 5 (~p Þ ~q).
3.    Kontraposisi: Jika suatu bilangan asli tidak habis dibagi 5 maka bilangan asli tersebut tidak berangka satuan 0 (~q Þ ~p).

Berdasar penjelasan di atas, jawablah pertanyaan berikut:
1.    Tentukan nilai kebenaran dari implikasi, konvers, invers, dan kontraposisinya.
2.    Hal menarik apa saja yang Anda dapatkan dari kegiatan di atas?
Berhentilah membaca naskah ini, cobalah untuk menjawab pertanyaan di atas dahulu. Jawaban pertanyaan di atas adalah sebagai berikut:
1.    Nilai kebenaran dari implikasi, konvers, invers, dan kontraposisinya.
a.    Untuk menentukan nilai kebenaran dari implikasi: “Jika suatu bilangan asli berangka satuan 0 maka bilangan tersebut habis dibagi 5,” yang perlu diperhatikan adalah implikasi di atas bernilai sama dengan pernyataan berkuantor: “Semua/setiap bilangan asli yang berangka satuan 0 mesti habis dibagi 5.” Implikasi ini bernilai benar, karena semua/setiap bilangan asli yang berangka satuan 0 akan selalu habis dibagi 5.
b.    Nilai kebenaran konversnya, dalam bentuk q Þ p, yaitu: “Jika suatu bilangan asli habis dibagi 5 maka bilangan asli tersebut berangka satuan 0,” yang ekuivalen dengan pernyataan: “Setiap bilangan asli yang habis dibagi 5 akan selalu berangka satuan 0.”
Pernyataan terakhir ini bernilai salah karena dapat ditunjukkan adanya bilangan asli yang habis dibagi 5 namun bilangan asli tersebut tidak berangka satuan 0, seperti 5, 15, 25, 35, maupun 1005.
c.    Nilai kebenaran inversnya, dalam bentuk ~p Þ ~q, yaitu: “Jika suatu bilangan asli tidak berangka satuan 0 maka bilangan tersebut tidak habis dibagi 5.” Sekali lagi, pernyataan di atas adalah ekuivalen dengan pernyataan: “Setiap bilangan asli yang tidak berangka satuan 0 tidak akan habis dibagi 5.” Pernyataan ini jelas bernilai salah karena dapat ditunjukkan adanya bilangan asli yang tidak berangka satuan 0 yang habis dibagi 5, yaitu 5, 15, 25, 35, maupun 1005.
d.    .Nilai kebenaran kontraposisinya, dalam bentuk ~q Þ ~p, yaitu: “Jika suatu bilangan asli tidak habis dibagi 5 maka bilangan asli tersebut tidak berangka satuan 0.” Pernyataan di atas adalah ekuivalen dengan pernyataan: “Setiap bilangan asli yang tidak habis dibagi 5 akan selalu tidak berangka satuan 0.” Pernyataan seperti ini jelas bernilai benar. Contohnya 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 21, ... yang tidak habis dibagi 5 yang selalu tidak berangka satuan 0.
2.    Dari soal di atas nampaklah bahwa nilai kebenaran dari implikasi serta kontraposisinya adalah sama, sedangkan nilai kebenaran konvers adalah sama dengan inversnya.
B.   Ingkaran Implikasi, Konvers, Invers, dan Kontraposisinya.
Tentukan ingkaran atau negasi dari implikasi, konvers, invers, dan kontraposisi: “Jika suatu bilangan asli berangka satuan 0 maka bilangan tersebut habis dibagi 5.”  Untuk menjawab pertanyaan tadi ataupun untuk menentukan negasi atau ingkaran konvers, invers, dan kontraposisi maka pengetahuan tentang negasi yang sudah dibahas di bagian depan sangat penting dan menentukan, terutama pengetahuan untuk menentukan negasi atau ingkaran soal nomor 1 s.d. 3 di bawah ini.


    1. p Ù q
    2. p Ú q
    3. p Þ q
    4. q Þ p
    5. ~p Þ ~q
    6. ~q Þ ~p


Sebagai pengecek, bandingkan hasil yang Anda dapatkan dengan jawaban di bawah ini.


1.    ~p Ú ~q
2.    ~p Ù ~q
3.    p Ù ~q
4.    q Ù ~p
5.    ~p Ù q
6.    ~q Ù p


Dengan demikian, dari implikasi p Þ q: “Jika suatu bilangan asli berangka satuan 0 maka bilangan tersebut habis dibagi 5”; akan didapat ingkaran atau negasi dari implikasi, konvers, invers, dan kontraposisi di atas adalah:
1.    Negasi dari implikasi p Þ q adalah p Ù ~q, yaitu: Terdapat bilangan asli berangka satuan 0 namun bilangan asli tersebut tidak habis dibagi 5.
2.    Negasi konvers q Þ p adalah q Ù ~p, yaitu: Terdapat bilangan asli yang habis dibagi 5 yang angka satuannya bukan 0.
3.    Negasi invers ~p Þ ~q adalah ~p Ù q, yaitu: Terdapat bilangan asli tidak berangka satuan 0 yang habis dibagi 5.
4.    Negasi kontraposisi ~q Þ ~p adalah ~q Ù p, yaitu: Terdapat bilangan asli tidak habis dibagi 5 yang berangka satuan 0.

 

Latihan 3.1

1.    Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari implikasi berikut:
a.    Jika suatu bendera adalah bendera Jepang, maka ada bintang pada bendera tersebut.
b.    Jika suatu bendera adalah bendera RI maka bendera tersebut berwarna merah dan putih.
c.     Jika dua persegipanjang kongruen maka luasnya sama
d.    Jika segitiga ABC adalah segitiga samasisi maka sisi-sisi segitiga tersebut sama panjang.
e.    a > 0 Þ a3 > 0
f.      a = 0 Þ ab = 0
g.    .x = 3 Þ x2 = 9
2.    Tentukan nilai kebenaran implikasi, konvers, invers, dan kontraposisi dari soal di atas.
3.    Hal menarik apa saja yang Anda dapatkan dari hasil kegiatan 2 itu?
4.    Buatlah ingkaran dari implikasi, beserta konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan berikut ini.
a.    Jika suatu bendera adalah bendera Jepang, maka ada bintang pada bendera tersebut.
b.    Jika dua persegipanjang kongruen maka luasnya sama.
c.     Jika segitiga ABC adalah segitiga samasisi maka sisi-sisi segitiga tersebut sama panjang.
d.    a > 0 Þ a3 > 0
e.    a = 0 Þ ab = 0
f.      x = –5 Þ x2 = 25
5.    Hal menarik apa saja yang Anda dapatkan dari hasil kegiatan 4 itu?